Beraktivitas Secara Remote

Work From Home Remote Working  - pinterastudio / Pixabay
pinterastudio / Pixabay

Dengan berkembangnya dunia IT saat ini, sangat dimungkinkan sekali bagi manusia untuk memenuhi kebutuhannya/menjalankan pekerjaannya tanpa harus hadir/ada di suatu tempat dalam hal ini kantor, pasar maupun tempat lainnya. Sehingga bisa dikatakan kita dapat melakukan aktivitas secara remote atau jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi yang ada, sebagai contoh: (bekerja dari rumah untuk menyelesaikan segala urusan kantor, memesan barang di pasar digital tanpa harus bertatap muka langsung dengan penjual).

Sifat Aktivitas

Sifat aktivitas yang bisa dikerjakan secara remote/jarak jauh memang ada beberapa kriterianya namun lambat laun kriteria ini juga dimungkinkan bisa berubah, adapun kriteria dasar, diantaranya adalah:

  • Pekerjaan tersebut lebih bersifat administratif, bukan pekerjaan otot atau fisik yang memerlukan kehadiran secara fisik.
  • Produk akhir dari pekerjaan tersebut berhenti pada tahap soft copy namun tidak menutup kemungkinan akan berlanjut hingga printed/molded atau berbentuk fisik.
  • Pekerjaan bersifat subkomponen dari bagian yang terintegral, namun sangat memungkinkan memang business process yang digunakan dapat dikerjakan secara remote atau jarak jauh seluruhnya.
  • Sangat tergantung pada media koneksi/penyambung, dalam hal ini internet pada umumnya.

Validasi dan Keamanan dalam Beraktivitas Secara Remote

Mungkin kita bertanya-tanya, jika suatu aktivitas dikerjakan atau dikendalikan dari jarak jauh, untuk membuktikan bahwa entitas yang saling berkomunikasi apakah benar merupakan entitas yang berhak atau berwenang. Untuk menjawab ini secara mudah, biasanya tools/alat yang digunakan dalam beraktivitas secara remote adalah aplikasi software.

Aplikasi ini pada umumnya memiliki standar pengamanan semisal username/email, password dan model autentikasi yang lain semisal: two factors auth, token dll. Aplikasi dapat berwujud desktop based, web based atau CLI (Command Line Interface) melalui shell tertentu.

Dari keterangan diatas, maka pelaku ativitas secara remote pasti sudah mempunyai kode akses keamanan untuk mengakses sumber dayanya.

Selain hal diatas, ada juga kebutuhan akan bagaimana menentukan keabsahan produk non fisik. Kita semua sama-sama tahu bahwa dalam dunia IT, apapun akan sangat mudah untuk digandakan dikarenakan adanya teknologi Copy & Paste. Banyak sekali kita menghasilkan produk softcopy namun kita tidak bisa memberikan jaminan keabsahan bahwa subtansi di dalam sebuah produk non fisik tersebut merupakan asli dari kita, sebagai contoh karena terjadi pembajakan atau duplikasi yang bisa diviralkan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, muncul teknologi enkripsi dan teknologi digital signing. Dengan tools yang tepat, teknologi ini bisa memberikan jaminan originalitas sebuah konten yang dapat menghindari terjadinya tampering atau man in the middle attack (MITM). Beberapa contoh yang bisa saya sebutkan diantaranya

  • S-MIME untuk melihat keaslian email/enkripsi email, umumnya digunakan di protokol mailer.
  • DKIM pembuktian pada transportasi protokol email untuk membuktikan keabsahan domain email pengirim. Biasanya untuk menghindari spam atau email phising.
  • SSL Https pada protokol http yang stateless, baik itu hanya domain validation atau Extended Validation, semisal domain https dengan tanda gembok pada web. Biasanya untuk mengamankan koneksi pengguna dari client side menuju proses server side. Umumnya dipakai untuk menjamin keabsahan domain/alamat web guna menghindari web phising, dan mengamankan lalu lintas data pengguna saat bertransaksi di area public WIFI.
  • Digital Signature pada dokumen-dokumen penting. Pada dokumen ini dilakukan hashing encryption yang nantinya saat pembuktian, akan dicocokkan dengan private key yang dimiliki oleh pembaca. Hal ini untuk membuktikan bahwa dokumen tersebut tidak dimodifikasi pada saat proses pengiriman.
  • Login SSH dengan public dan private key pair. Merupakan cara login di suatu sistem tanpa harus memberikan password namun bisa dipastikan private key user tersebut telah diotorisasi oleh server dengan mencocokkan public key nya.

Aplikasi yang Umum Digunakan

Berikut adalah beberapa aplikasi yang umum digunakan:

  • Aplikasi Chat atau Video Conference (Skype, Whatsapp, Jitsi, Rocket dll).
  • Aplikasi Web Based baik itu “Software As A Service” (SAAS) atau aplikasi web pada umumnya.
  • Aplikasi Project management (jira, trello, asana , gantt, kanban dll)
  • Aplikasi Remote Printing pada Chrome Browser atau aplikasi dari print server apabila instansi anda memilikinya.
  • Aplikasi untuk Network Attached Storage (NAS), untuk mengakses data-data central secara online. Versi ringan dari model aplikasi ini adalah google drive, dropbox dll.
  • Aplikasi pengendali jarak jauh (Remote Desktop Windows, VNC, Teamviewer, dll).

Kesimpulan

Dari beberapa hal yang saya sampaikan diatas, sangatlah memungkinkan kita bekerja secara full time dari rumah. Segala kebutuhan meeting online, dan business progress yang bersifat non fisik dipastikan bisa dilakukan dari manapun. Pada konteks artikel ini, saya dapat memberikan quote yang masih bersifat hipotesa, yaitu:

Akan datang suatu masa bahwa validasi keabsahan sebuah File akan lebih penting daripada lokasi dimana file tersebut dibuat.

Bajhoe

Mungkin sementara itu dulu yang bisa saya infokan, saya sadar masih banyak penjelasan yang kurang dikarenakan keterbatasan waktu. Lain waktu jika ada revisi atau tambahan, silahkan stay tune di blog saya ini. Terima Kasih.

bajhoe

Nice to see you here....

Write a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *