Hari ini saya liat berita tentang sidak yang diadakan di Rutan pondok bambu jaktim, ternyata didapati ada perlakuan khusus tentang fasilitas dan akses untuk artalita dan satunya lagi saya lupa.
Selain ruang tahanan dibedakan, ternyata pihak yang berwenang disitu memberikan expansi ruang yang seharusnya kantor, tapi digunakan untuk ruang narapidana kasus jaksa urip itu. Didalamnya terdapat karaoke set, dvd + TV flat LCD, dinding aja sempet dikasih wallpaper. Trus kamar mandi jadi super clean dengan asesory nya. Kulkas, ac. Ditambah lagi bisa keluar bentar dari lapas untuk urusan “urgent” Ck ck ck, enak bener ya? Ini penjara apa Kos kosan?????
Padahal napi yang lain, yang notabene tidak berpunya, harus puas dengan berdesak desakan di dalam kamar yang minim fasilitas ( namanya penjara lah…). Saat pejabat lapas yang berwenang di wawancara, dia berkata bahwa ruang tersebut bisa digunakan sebagai akses publik, namun setelah ditanya mengapa banyak sekali barang pribadi 2 napi ekslusif ini berada di meja dan dinding ruang itu, dia nggak bisa njawab……..wah wah……. lha trus piye???
Dari deskripsi diatas bisa disimpulkan, Lapas indonesia itu cuman tempat buat nginep sementara yang bersuasana detention, disitu nggak ada pembinaan moral yang komprehensif. Lha trus kalo udah keluar?…… “dipercepat” lagi…… apa efeknya????????? Cari kasus lagi???, kapan kapoknya?………
Semoga Kita jangan sampai merasakan seperti itu, Kebebasan yang bertanggung jawab lebih nikmat daripada full fasilitas tapi berada di balik jeruji penjara……Ok?
